Tanaman
anggur merupakan jenis tanaman yang memiliki ciri pertumbuhan merambat. Tanaman
anggur bisa ditanam pada daerah ketinggian 0-300 meter dpl. Pada daerah
ketinggian ini, anggur bisa memperoleh intensitas cahaya matahari yang cukup
sesuai kebutuhan tanaman.Anggur bisa tumbuh rimbun, penuh daun dan ranting
tanpa buah bila ditanam di daerah yang rindang atau terlindung sinar
matahari.Untuk memulai budidaya anggur,
ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan.
Syarat
tumbuh
•
Suhu berkisar 25-310 derajad Celcius
•
Ketinggian lokasi 25-300 meter dpl
•
Intensitas penyinaran antara 50% – 80%
•
Kelembaban udara sekitar 75-80 %
•
pH tanah antara 6-7
•
Memiliki sekitar 3-4 bulan kering dengan curah hujan sekitar 800 mm/tahun
•
Jenis tanahnya liat serta liat berpasir (tipe alluvial serta grumosol).
Persiapan
lahan
Setelah
mengetahui syarat tumbuh tanaman anggur, persiapan lahan juga menjadi hal
krusial dalam usaha budidaya anggur.
Caranya:
-
Bersihkan lahan, kemudian bajak / cangkul sampai tanah gembur.
-
Pengapuran pada kondisi tanah masam menggunakan dosis 5 ton/ ha.
-
Buat saluran pembuangan dan pemasukan air irigasi
- Buat lubang penanaman dengan ukuran
60x60x50 cm atau 75x75x70 cm. Sementara jarak tanam sekitar 3 x 3 m / 5 x 4 m
-
Angin-anginkan lubang penanaman kurang lebih selama 2-4 minggu
-
Isi tanah bagian bawah ke dalam dasar lubang.
-
Campurkan komposisi yang terdiri atas tanah bagian atas + pasir + pupuk kandang
dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Lalu campur Natural GLIO dengan dosis kurang
lebih 5-10 gram per lubang (diisikan di bagian atas lubang).
Penyiapan
bibit
Bibit
siap untuk ditanam pada usia 1.5 – 2 bulan dengan perakaran sekitar 5-10 cm,
bertunas dua dan tumbuh sehat. Sedangkn kebutuhan bibit adalah 890 batang/ha
dengan jarak tanam sekitar 3 x 3 cm, atau 500 batang/ha dengan jarak tanam 5 x
4 cm. Satu bulan sebelum penanaman, bibit anggur yang terpilih diadaptasikan
lebih dulu pada daerah sekitar lahan.
Penanaman
Waktu
tanam yang tepat adalah pada akhir musim penghujan (sekitar April-Juni).Langkah
tambahan yang bisa dilakukan adalah menyiramkan pupuk organik cair (1-2 tutup botol/10 liter air) pada 1 minggu pra
tanam.Jangan lupa untuk memberikan naungan sementara.Selanjutnya semprotkan pupuk organik cair sebanyak 1-2 tutup/tangki tiap 10
hari sekali sampai tanaman berusia 3 bulan paska tanam.
Pengairan
Pengairan
pada tanaman muda dilakukan 1-2 kali sehari, sedangkan pada tanaman dewasa
sekitar 3 hari sekali saja.3 minggu sebelum dilakukan pemangkasan, pengairan
dihentikan.Baru 2-3 hari sesudah pemangkasan, pemberian air bisa
dilanjutkan.Pengairan bisa dilakukan sesudah pemupukan, namun dihentikan
menjelang masa petik buah.
Penyiangan
serta pendangiran
Jaga
kebersihan lahan dari gulma.Pendangiran atau penggemburan tanah bisa dilakukan
1 bulan sekali supaya lahan gembur dan tetap bersih.
Pemupukan
Pemupukan
bisa dilakukan secara menyebar sambil dicampur tanah secara merata dan
melingkar dengan jarak 25 cm dari arah batang, kemudian tutup dan dilanjutkan
dengan pengairan.Cara lainnya bisa juga dengan mengocorkan pupuk. Pemupukan
sendiri dilakukan berdasarkan usia tanaman, yakni:
a)
Pada tanaman muda, pemupukan dilakukan sampai tanaman berumur 6 bulan (tiap
pohon)
b)
Pemupukan diakukan pada tanaman yang berusia 6 - 1 tahun (tiap pohon)
c)
Tanaman produktif dan berbuah (usia diatas 4 tahun)
Pemupukan
dilakukan 3 kali dalam setahun (bulan April, Agustus, serta Desember). Dosis
untuk tiap pemupukan adalah 600 gram Urea + 375 gr KCl + 300 gr TSP / pohon
Pemangkasan
serta pembentukan pohon
1.
Pemangkasan sebaiknya dilakukan ketika tanaman tepat berusia 1 tahun.
2.
Usahakan agar tiap pohon memiliki batang pokok, kemudian cabang primer, cabang
sekunder, serta cabang tersier.
3.
Potong batang hingga setinggi para-para agar cabang primer / tunas baru bisa
tumbuh.
4.
Segera pangkas bagian cabang yang baru tumbuh memanjang kurang lebih 1 meter,
khususnya di bagian ujungnya supaya cabang sekunder / tunas baru bisa tumbuh.
5.
Pangkas cabang sekunder dengan panjang 1 meter pada bagian titik tumbuhnya
untuk memicu pertumbuhan cabang tersier / tunas baru.
6.
Cabang tersier tersebut yang akhirnya menghasilkan buah.
7.
Ciri cabang yang siap dipangkas yakni ujung tunasnya sangat mudah dipatahkan.
Selain itu, warna cabangnya coklat dan jika dipangkas akan meneteskan air.
8.
Bagian mata pada tunas vegetatif berbentuk runcing, sedangkan pada generatif
tumpul.
9.
Cara pemangkasan tanaman anggur yakni:
-
Pangkas pendek, menyisakan sekitar 1-2 mata
-
Pangkas sedang, menyisakan sekitar 3-6 mata
-
Pangkas panjang, menyisakan sekitar 7 mata atau lebih
Pembuatan
Rambatan
Rambatan
perlu dibuat untuk tanaman anggur. Beberapa model yang bisa diacu adalah
sebagai berikut:
•
Model Kniffin / Pagar. Model ini dibuat menyerupai pagar dengan jarak antar
penyangga sekitar 3-5 m, sedangkan ketinggiannya sekitar 150-200 cm. Kemudian
hubungkan tiap penyangga dengan kawat yang terpasang secara mendatar hingga 2-3
jajar.Untuk jarak kawat pertama dari permukaan tanah pada bagian bawah sekitar
60 cm, sedangkan kawat di atasnya atur jaraknya sejauh 70 cm.
•
Model Para-para. Model ini berupa tiang para-para yang dipasang berdasarkan
jarak tanam dengan ketinggian sekitar 2 – 3.5 meter.Para-para yang dipasang
berupa bilah bambu, anyaman kawat, atau kayu dengan jarak posisi mata anyaman
sekitar 40 cm.
•
Model Perdu. Model ini berupa kayu biasa atau pohon yang bagian atasnya
selanjutnya dipasang semacam tempat penyangga dengan lebar 2 meter dan panjang
2 meter.
Pemasangan
rambatan sendiri bisa dilakukan sebelum pemangkasan dan pembentukan tanaman.
Pemeliharaan
bunga serta buah Anggur
Untuk
pemeliharaan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
•
Pangkas pembuahan bisa dilakukan hingga 2 tahap dalam setahun yakni di bulan
Maret – April serta Juli – Agustus. Pemangkasan dilakukan di cabang-cabang
tersier tanaman yang sudah berusia 1 tahun
•
Ranting / cabang sisa pemangkasan diatur merata pada semua permukaan para-para,
kemudian diikat ke kiri dan kanan menggunakan tali.
•
Jarangkan buah sampai 50% – 60 % pada dompolan, yakni di saat ukuran buah
mencapai ukuran biji asam. Caranya bisa dengan memetik butir-butir buah dengan
posisi yang bertangkai panjang, berhimpitan, rusak, atau abnormal dengan
menggunakan gunting kecil steril.
•
Pada musim hujan, letakkan atap plastik warna putih di bagian para-para,
kemudian bungkus buah menggunakan kertas semen atau kantong plastik
Hama
serta penyakit
A.
Hama
•
Tetranychus sp. (Tungau Merah)
Gejalanya
berupa bercak-bercak kuning di bagian daun yang kemudian berubah menjadi
hitam.Akibatnya, buah berkurang dan tanaman jadi kerdil.
• Phylloxera vitifoliae (Kutu
Phylloxera)
Hama
ini menghisap cairan daun dan akar.Gejalanya sendiri berupa terbentuknya
bisul-bisul berukuran kecil pada daun, sedangkan akar membengkak menyerupai
kutil.Akibatnya tanaman layu, tumbuh kerdil, dan berbuah sedikit.Langkah
pengendalian bisa dengan memangkas tanaman yang terserang, kemudian bakar.
• Apogonia destructor
(Kumbang Daun)
Hama
ini merusak atau memakan daun, selanjutnya menyisakan lubang-lubang kecil di
permukaan daun. Langkah pengendaliannya dengan cara memasang lampu perangkap
serta memusnahkan hama.
•
Mahasena corbetti (Ulat kantong)
Hama
ini memakan permukaan daun, menyisakan lubang-lubang kecil di permukaan daun.
Langkah pengendalian dengan cara memangkas serta memotong bagian tanaman yang
terserang berat. Lalu bakar,
•
Hama lain berupa rayap, burung, tikus, kelelawar, dan tupai. Langkah
pengendalian berupa sanitasi kebun, menghalau hama, membungkus buah,
serta memasang perangkap.
B.
Penyakit
•
Downy mildew (Tepung Palsu)
Disebabkan
jamur jenis Plasmopora viticola yang menyerang batang berumur muda, sulur,
butir buah, dan tangkai buah.Langkah pengendalian dengan mengurangi tingkat
kelembaban kebun (pemangkasan), memotong serta memusnahkan tanaman yang
terserang, bisa juga dengan pasang naungan.
•
Alternaria vitis dan Cercospora viticola (Bercak Daun)
Gejalanya
berupa bercak-bercak coklat serta bintik-bintik hitam sapai tunas, daun kering
lalu rontok.Langkah pengendalian melalui peminimalisiran kelembaban kebun,
sanitasi kebun, pemotongan dan pemusnahan daun yang terserang.
•
Powder mildew (Cendawan Tepung)
Penyebabnya
adalah jamur jenis Uncinula necator yang menyerang pada seluruh stadium
pertumbuhan.Gejalanya berupa daun yang menggulung ke arah atas disertai bentuk
yang abnormal tertutupi tepung dengan warna kelabu hingga agak gelap.Batang
yang sakit berwarna coklat.
•
Jamur jenis Physopella ampelopsidis (Karat Daun)
Gejala
berupa terdapatnya tepung jingga di sisi bawah bagian daun, serta terdapatnya
bercak-bercak berwarna hijau kekuningan di sisi atas daun.Selain itu, di
seluruh permukaan daun tertutupi lapisan menyerupai tepung sehingga menyebabkan
daun kering lalu rontok. Langkah pengendalian dengan cara memangkas daun yang.
Demikanlah
artikel singkat mengenai metode lengkap budidaya
anggur.
Semoga
bisa bermanfaat.